Senin, 15 Juni 2009

GOD BYE DUMAI…WELCOME TO CILACAP CITY,…

Masa kanak2 adalah masa yg indah..masa dimana mulai mengenal main tanah…buat terowongan..buat gunung..tp selalu gak bisa buat rumah..seperti yg diperagakan org2 bule di tv..ingat sekalee waktu masa Tk-ku itu, masa dimana ak menangis tersedu-sedu..ketika adikku cewek ketinggalan bis jemputan…sewaktu dia pulang dari playgroup, masa dimana ak hrs merelakan uang jajanku utk membeli sebatang es mambo…agar adikku yang cewek tdk merengek dan dia akhirnya tersenyum pulas, masa dimana aku lg asik2nya berantem ame adik ku yg cowok..kalo lagi rebutan sesuatu..baik itu mainan…nonton video betamax hero2 jepang..sampai urusan makanan, masa dimana ak belajar beladiri kempo bersama adiku yg cowok lage..meskipun hanya ban putih yg kuraih akhirnya, masa dimana ak melihat Bapakku sering muntah2 sehabis beliau ikutan latihan Satria Muda Indonesia (SNI) dilapangan sekolah SD tercintaku SD 02 YKPP07 Dumai tiap sore hari dan kadang ampe larut mlm baru pulang.. semacam beladiri latihan pernapasan gitu lah he4.., masa2 awal bermain kelereng di halaman dekat rumah di BB-26, masa2 menyukai bermain kasti (baseball lokal)..biar kliatan hero klo pukulanku jauh..dan para2 wanita pasti tergila-gila padaku dan menyoraki kehebatankU, saat kls miting (pekan olahraga di SD..sehabis ulangan umum cawu 3), masa dimana terbitnya cinta monyet pertamaku waktu kls 3 SD…n indah sekalee klo mengingatnya…berangkat dan pulang selalu bersamanya…ahhhh so sweat…. ☺, masa dimana ak menemukan ikan lele jumbo yg super duper amit2 gedenya..yg kutemukan tanpa sengaja di parit dekat sekolah SMA komplek…pdhal niatnya waktu itu hanya utk berburu ikan goby”..koq bs dpt dgn cuma2 ya?..bener2 rejeki nomplok ha4…., masa dimana berhasil mengelabui tmen2 TK-ku…dimana ak mengaku punya mainan transformer yg super gede..yg brsan dibeli Bapakku…sehabis kepulangan dinasnya dari Jakarta…ketika tmen2ku itu datang kerumah..dan ak bingung membuktikannya, yg sebenarnya mainan itu hanya fiktif belaka…kubilang saja mainan itu skr berada dilemari Bapaku dalam keadaan terkonci..dan koncinya tak kutw sembunyi dmn…dan mereka hanya percaya begitu saja dan menyesallah mereka telah jauh2 datang kerumahku..ha4….sory teman2..klo dipikir-pikir koq jahat bgt yak ak…he4……, masa dimana rumah2 dinas disana memiliki bangunan dan perkarangan yg luas, sehingga bisa diberdayakan lahannya…untuk berkebun, bakar2 sampah seenak jidat, buat lapangan golf, bs berternak ikan, ayam…banyak sekaleee kawan yg tdk mungkin kusebutkan 1 per satu… kasian yg baca soalnya”…dan pada akhirnya ak sekeluarga pindah…dan dengan berat hati ak hrs meninggalkan kenangan itu..GOD BYE DUMAI…..
WELCOME TO CILACAP CITY, ….13 tahun ak di komplek Bukit Datuk, Dumai…disebabkan Bapaku yang dipindah tugaskan ke Cilacap…karena dia seorang abdi negara sejati. Beliau kerja di PERTAMINA sebelum perusahaan BUMN itu beralih menjadi perusahaan swasta seperti sekarang ini, dan fasilitaspun sudah tak bergelimpangan seperti dahulu pd awalnya Dia pertama kali bergabung……pemangkasan fasilitaspun perlahan-lahan mulai digalakkan….untuk bisa menekan biaya operasional perusahaan, begitulah kira2 pemahaman saya…itu semua bermula akibat lengsernya Soeharto dari singgasana republik tercinta ini…
Sudah berjam-jam aku lalui perjalanan dari kota Jakarta untuk menuju ke Cilacap, kenapa gak kunjung berakhir juga, bersama dengan keluarga dan sanak familiy dari Bapaku..lewat perjalanan darat..dgn menggunakan mobil kijang kapsul..yg ak lp nopol dan tahun pembuatannya..yg pasti biru warna catnya..”tp jgn kau tanya biru tua ato biru muda kah?..karena aku susah membedakannya waktu itu!!?”….
Akhirnya datang juga penantian itu, sampai juga ditempat tujuan kami..ku lihat Bapakku yg melambaikan tangannya, bermaksud tuk memastikan bahwa disinilah t4 tinggal kami nanti.. walaupun itu cuma sementara…ternyata beliau memang sudah lebih awal nyampee di sana…no 99 rumah dinasnya lain dari yg lain..no itu bagian dari komplek yg bernama gunung simping…sekilas diriku berpikir aneh..knp koq aneh, sakingnya anehnya ak berhalusinasi ”apakah gunungnya kliatan miring”...karena tuntutan -ing? Kenapa ngak gunung sumbing? Pasti byk tanjakannya…dan ak bisa bermain skateboard n meluncur sesuka hati seperti kebiasaan kaum2 urban di barat…ironisnya tak ada gunung disana, seperti yg ak bayangkan seblmnya..yg ada hanya komplek dengan perkarangannya yg sempit dan bangunannya yang kecil..berbeda jauh dari rumah yang kami tempati di Dumai…dan hatikupun miris meratapi kenyataan ini..dan seolah-olah berbisik “BERSYUKURLAH KAWAN”…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar